Senin, 02 Mei 2011

hanya untuk sebuah renungan diri...

“Subhanallah…” kata itu yang terlontar dari bibirku saat kumelihat birunya langit pada saat itu. Begitu sempurna ciptaan Allah, dan seharusnya tak ada lagi yang kukeluhkan atas apa yang telah kudapatkan saat ini. 

‘Alhamdulillah…” kalimat suci yang kuucapkan selanjutnya, karena aku masih bisa melihat indahnya dunia, dan menangkap gambar-gambar terindah yang tidak akan bisa diambil dengan kamera apapun, bahkan kamera termahal sekalipun sekelas NIKON DSLR. Karena kamera yang kumiliki adalah kamera termahal di jagad raya ini, bahkan jika dijual pun, mungkin tak ada yang sanggup membelinya.

“MATA” itulah kamera yang kupunya. Dengan kamera yang kupunya, kubisa memotret ratusan bahkan ribuan gambar kehidupan ku, baik itu cerita sedih ataupun bahagia, dan semua itu tersimpan dalam memori yang insyaAllah jika ku mampu merawatnya ia tidak akan penuh. Meskipun sekarang kamera MATAku membutuhkan bantuan lensa tambahan buatan manusia, namun aku akan selalu dan tetap bersyukur, dan tahukah teman, kualitas kamera MATAku tetap lebih unggul dibandingkan dengan kamera buatan manusia.

Mudah-mudahan aku bisa selalu menjadi hambanya yang selalu bersyukur, karena nikmat nya yang tak pernah terputus kepada ku. Dan mudah-mudahan kamu, teman-teman ku, mudah-mudahan akan selalu menjadi hambanya yang bersyukur. Amin.

Alhamdulillah ya rabb…

Terima kasih aba dan ama karena telah melahirkan ku kedunia ini yang membuatku dapat mengenal siapa sebenarnya Tuhanku.


1 komentar:

  1. Alhamdulillah...
    kata bang Agung waktu 'biru', mensyukuri hal yang sudah biasa memang akan memberi efek luar biasa pada kita...
    ^_^

    BalasHapus